Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif adalah kondisi yang menyebabkan kerusakan atau penurunan fungsi organ tubuh secara bertahap. Penyakit ini umumnya tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi berkembang dalam jangka waktu yang lama akibat kombinasi faktor usia, gaya hidup, serta kondisi genetik.
Pada lansia, penyakit degeneratif dapat mengganggu kualitas hidup, membatasi mobilitas, serta meningkatkan risiko komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai penyakit degeneratif yang sering menyerang lansia agar dapat mengambil langkah pencegahan serta penanganan yang tepat. Artikel berikut akan membahas tentang Penyakit degeneratif yang sering menyerang lansia
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang menurun secara signifikan, sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita setelah menopause akibat penurunan kadar hormon estrogen yang berperan dalam menjaga kepadatan tulang.
Penyebab utama osteoporosis:
- Penuaan dan penurunan hormon
- Kurangnya asupan kalsium dan vitamin D
- Kurangnya aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
Pencegahan dan penanganan:
- Mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D seperti susu rendah lemak, sayuran hijau, dan ikan berlemak
- Melakukan olahraga beban atau latihan kekuatan untuk memperkuat tulang
- Menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
- Menggunakan terapi hormon atau suplemen sesuai rekomendasi dokter
2. Penyakit Jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian pada lansia. Kondisi ini mencakup berbagai gangguan pada jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, serta aritmia.
Faktor risiko penyakit jantung:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Obesitas dan kurang aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok dan pola makan tinggi lemak jenuh
Pencegahan dan penanganan:
- Mengadopsi pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh dan garam
- Berolahraga secara rutin
- Mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah
- Menghindari stres berlebihan
- Mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter jika memiliki risiko tinggi
3. Diabetes Melitus
Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit yang sering menyerang lansia akibat penurunan sensitivitas insulin dalam tubuh. Jika tidak dikontrol, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan jantung, ginjal, saraf, dan penglihatan.
Faktor penyebab diabetes:
- Pola makan tinggi gula dan karbohidrat sederhana
- Kurangnya aktivitas fisik
- Obesitas
- Faktor genetik
Pencegahan dan penanganan:
- Mengontrol asupan gula dan karbohidrat
- Mengonsumsi makanan tinggi serat untuk mengatur kadar gula darah
- Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan sensitivitas insulin
- Mengonsumsi obat antidiabetes jika diperlukan dan sesuai resep dokter
4. Alzheimer dan Demensia
Penyakit ini ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, termasuk gangguan daya ingat, kesulitan berbicara, serta perubahan perilaku.
Penyebab dan faktor risiko:
- Usia lanjut
- Riwayat keluarga dengan Alzheimer
- Gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas mental dan fisik
- Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi
Pencegahan dan penanganan:
- Menjaga aktivitas otak dengan membaca, bermain teka-teki, atau belajar hal baru
- Berolahraga secara rutin untuk meningkatkan sirkulasi darah ke otak
- Mengonsumsi makanan sehat seperti ikan berlemak, sayuran hijau, dan kacang-kacangan
- Menghindari stres berlebihan dan menjaga kualitas tidur
5. Radang Sendi (Artritis)
Artritis adalah peradangan pada sendi yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak. Osteoartritis adalah jenis artritis yang paling umum terjadi pada lansia akibat degenerasi tulang rawan sendi.
Faktor penyebab artritis:
- Penuaan dan penggunaan sendi berlebihan
- Obesitas yang memberi tekanan berlebih pada sendi
- Cedera sendi di masa lalu
- Faktor genetik
Pencegahan dan penanganan:
- Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada sendi
- Berolahraga ringan seperti berenang atau yoga untuk menjaga fleksibilitas sendi
- Menghindari aktivitas yang dapat memperparah nyeri sendi
- Menggunakan obat antiinflamasi atau terapi fisik sesuai rekomendasi dokter
6. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
PPOK adalah gangguan paru-paru kronis yang menyebabkan kesulitan bernapas akibat penyempitan saluran napas. Penyakit ini sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok dalam jangka panjang.
Faktor penyebab PPOK:
- Merokok (faktor utama)
- Paparan polusi udara dalam waktu lama
- Infeksi paru-paru berulang
Pencegahan dan penanganan:
- Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok
- Menggunakan alat bantu pernapasan jika diperlukan
- Melakukan latihan pernapasan untuk meningkatkan kapasitas paru-paru
- Menggunakan obat bronkodilator atau terapi oksigen sesuai anjuran dokter
Kesimpulan
Penyakit degeneratif pada lansia dapat mengurangi kualitas hidup dan meningkatkan risiko komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Namun, banyak dari penyakit ini dapat dicegah atau diperlambat perkembangannya dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Langkah-langkah pencegahan seperti menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, mengontrol stres, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat membantu lansia tetap sehat dan aktif. Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin juga penting untuk mendeteksi penyakit sejak dini agar dapat segera ditangani dengan efektif.